Header Ads

LightBlog

Lembaga Pendidikan Tinggi Benteng Pancasila dan NKRI


Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, didampingi Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno SH, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, dan Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus R Golose, hadiri Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia dalam aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme, bertempat di BNDCC Nusa Dua Bali, Senin (25-09-2017).
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian selaku narasumber dalam kegiatan seminar kebangsaan tersebut, menyampaikan peran lembaga pendidikan tinggi sebagai benteng perlawanan terhadap radikalisme serta ancaman bagi Pancasila dan NKRI, sesuai dengan tema seminar dalam Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia itu yaitu “Lembaga Pendidikan Tinggi Sebagai Benteng Pancasila dan NKRI”.
Kapolri juga menambahkan perguruan tinggi sangat banyak sekali perannya, sehingga Polri mengharapkan perguruan tinggi dalam deradikalisasi terutama dari ulama perguruan tinggi Islam, dapat membantu Polri untuk menetralisir mindset bagi mereka yang sudah kena paham radikal baik yang sedang ditahan atau yang berada di luar, kemudian perguruan tinggi juga diharapkan mampu melakukan mind mapping di lingkungan internalnya apakah ada paham radikal yang berkembang, siapa tokoh-tokohnya, upayakan berhenti dan tidak berkembang.
Serta tentang kontra ideologi diharapkan juga dapat mengintensifkan Pancasila di lingkungan perguruan tinggi dalam kurikulum maupun exstra kurikulum, kemudian efektifkan kerjasama dengan NU untuk pengembangan Islam Nusantara, dengan Muhammadiyah mengembangkan Islam berkemajuan, kemudian ideologi demokrasi ini juga harus diterapkan dan bisa membuktikan/menunjukkan pesan bahwa ini efektif cocok untuk bangsa Indonesia.
Kemudian diharapkan perguruan tinggi mampu melakukan survei karena perguruan tinggi adalah lembaga akademik, yang mampu melakukan metode secara ilmiah di setiap daerah.
“Kita harapkan perguruan tinggi jangan diam lakukan survei apalagi sudah ditangkap interview suruh mahasiswanya melakukan penelitian tentang itu apa sebenarnya penyebabnya dan setelah itu bagaimana solusinya sampaikan kepada Polri, sehingga Polri bisa mengambil kebijakan dan mudah-mudahan akan lebih baik,” kata Jenderal Pol Tito Karnavian.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Tokoh Agama Buya Syafii Maarif, dan Kepala Unit Kerja Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif. Peserta yang hadir dari seluruh Indonesia kurang lebih 3.000 orang. Agra Diatmika/Tribratanews.com/Humas Polda Bali

Tidak ada komentar