Header Ads

LightBlog

Wilson: "Kasus Walikota Langsa Menarik dan Penting"


Banyaknya pemberitaan terkait dengan Walikota Langsa, Aceh yang ditulis beberapa media sebelumnya, membuat gerah sang Walikota.

Sementara terkait rencana pelaporan Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA ke Polisi oleh Walikota Langsa seperti yang ramai diberitakan media-media lokal Aceh mendapat tanggapan dari Ketua Umum PPWI.

Kepada awak media melalui pesan elektronik Whatapss ia mengatakan, komentar itu adalah hal yang biasa di negara demokrasi yang berdasarkan kepada hukum positif. “Silahkan beliau merespon pemberitaan itu melalui jalur yang ada. Namun saran saya ke yang terhormat Walikota dan tinya, sebaiknya gunakan akal sehat. Lakukan introspeksi internal. Sebelum persoalan tambah panjang, dan berdampak buruk bagi beliau,” kata Wilson.

Pertanyaannya sederhana, kata Wilson. Apakah layak seorang wali kota melakukan hal itu. Menyebarkan video sadisme, penyiksaan dan pemenggalan leher manusia seperti itu, layaknya menggorok leher ayam saja. “Kalau orang awam atau preman pengangguran yang tiada kerjaan lakukan hal buruk seperti itu, tentu masih masuk akal sehat publik. Lah, ini walikota? Apa kata dunia, boss....??” jelas Wilson.

Secara keilmuan, sikap dan prilaku menyimpang yang menunjukkan sadisme, brutalisme, kekerasan tanpa empati sesama manusia, merupakan salah satu gejala sakit jiwa atau psikopat. “Silahkan walikota dan timya pelajari ini. Banyak referensi di perpustakaan bahkan di internet juga tersedia teori tentang psikopat. Penyebaran video yang menggambarkan hal-hal sadis tanpa rasa bersalah. Malahan terlihat senang, terpuaskan, mungkin karena korbannya ketakutan dan dilingkupi rasa was-was, dan lain-lain,” kata peraih gelar Master of Science (M.Sc.) dari The University of Birmingham - England dalam bidang Global Ethics (Etika Global) ini.

Ini, lanjut Wilson, adalah indikasi yang menunjukkan bahwa pelaku dapat diduga berkelainan jiwa. Sebagian ahli psikologi juga memasukkan kelompok teroris dan mereka yang gemar menebarkan rasa takut kepada orang lain ke dalam kategori orang sakit jiwa, yang perlu diobati.

“Jika benar walikota itu merespon pernyataan saya dengan membuat laporan polisi, yang bermakna beliau merasa tidak bersalah melakukan penyebaran video sadisme itu, maka hal tersebut menjadi penegasan bahwa dugaan oknum Walikota Langsa itu sakit jiwa alias psikopat semakin kuat. Unsur "merasa tidak bersalah atas sikap dan prilaku sadistis" ketika menyebarkan video pemenggalan kepala manusia oleh sang walikota semakin tak terbantahkan,” ungkapnya.

Wilson juga menambahkan, seorang Walikota yang baik dan sehat jiwa raganya akan merasa bersalah dan minta maaf kepada warganya yang jadi korban teror video sadis yang dilakukannya. “Kasus ini menarik dan penting. Setidaknya bagi masyarakat Langsa dan di manapun bisa semakin waspada terhadap oknum yang memiliki riwayat psikologis menyimpang, yang indikasinya telah terpublikasikan di tengah masyarakat,” kata Wilson mengakhiri. - ED/JM - JAKARTA

Tidak ada komentar